Selasa, 16 Juni 2009

Surat Cinta

Aku menemuimu di baris kata-katamu
Dalam surat di malam itu
Setiap huruf yang berderet dikertasmu
Memaksa mataku untuk menyapa mereka
Mengeja huruf dalam lembah dan guanya

Aku tersenyum, namun mataku menangis
Perihal rindu membuncah seketika

Ah,sudah kepalang basah pula
Kepalang cinta aku padamu

Setelah membaca suratmu
Aku lipat dengan hati gamang
Agar sama seperti sedia kala

Rindu yang luka

Ah ah ah, lagi-lagi sepotong wajahmu
Menggantung dipelupukku
Mematahkan pucuk-pucuk cemara
Mengalirkan air sungai dihatiku

*untukmu, semalam di api unggun

Tidak ada komentar: