Karena jiwa adalah terminal rasa yang menggetarkan, lewat desiran yang samar,dan membawa kita ke waktu-waktu..... Akupun akan membawamu di kemudian rasa
Minggu, 31 Mei 2009
Di belahan bumi
Di belahan bumi, aku tulis jejak kawan terbaikku. yang telah menyapu keraguan dan takut. Aku menemukannya dibalik tirai kedustaan dunia. Membawaku menjelajah, menerbitkan senja lebih indah dari bisanya. Aku masih ingat, aku meghampirinya ketika pagi tengah bersiap bertugas, bergegas menyapa makhluk berkerudung hijau dipelupuk mata-mata mereka. Di bawah pohon mangga,dia menyambutku dengan sepotong senyum sembari memeluk tubuhku. Sangat erat.
Aku hadir, pada saat matamu memerah, dan janggutmu hampir saja tak terlihat mataku, panjang serupa jalan tak bertepi. Menjumpaimu di sebuah pagi, bagai makan Roti tawar. tak ada rasa, namun lemak yang melekat meresap kedalam serat nadiku. Pada malam, aku manitipkan salammu, bagi rindu yang telah bersarang ribuah tahun di hatimu. Aku paham pikiranmu. Aku pun demikian. selalu sabda rindu yang mengucur dari mulutku. selalu saja ayat-ayat rindu.Ah!
Ini adalah jiwa pengembara atas rindu. Aku sempat menari atas kebahagiaanmu. Namun, saat sedihmu, aku tak melihat dia berkelebat di sudut-sudut matamu. tak seperti makhluk berkerudung hijau itu. Bagiku, menjadi kawanmu, adalah mencari jati yang talah hilang diperantauan sana. di pulau kata-kata, di lembah puisi-puisi pendeta. Aku mencari orang sepertimu sepeninggalanmu. Tapi wujudmu tak juga aku tangkap. Jika kalian betemu dengannya, sampaikan pesanku. "Aku menunggunya saat pagi. Di belahan bumi. Dibawah pihon mangga. Dengan rindu yang masih tersisa untukku". Cepatlah kembali....
Aku hadir, pada saat matamu memerah, dan janggutmu hampir saja tak terlihat mataku, panjang serupa jalan tak bertepi. Menjumpaimu di sebuah pagi, bagai makan Roti tawar. tak ada rasa, namun lemak yang melekat meresap kedalam serat nadiku. Pada malam, aku manitipkan salammu, bagi rindu yang telah bersarang ribuah tahun di hatimu. Aku paham pikiranmu. Aku pun demikian. selalu sabda rindu yang mengucur dari mulutku. selalu saja ayat-ayat rindu.Ah!
Ini adalah jiwa pengembara atas rindu. Aku sempat menari atas kebahagiaanmu. Namun, saat sedihmu, aku tak melihat dia berkelebat di sudut-sudut matamu. tak seperti makhluk berkerudung hijau itu. Bagiku, menjadi kawanmu, adalah mencari jati yang talah hilang diperantauan sana. di pulau kata-kata, di lembah puisi-puisi pendeta. Aku mencari orang sepertimu sepeninggalanmu. Tapi wujudmu tak juga aku tangkap. Jika kalian betemu dengannya, sampaikan pesanku. "Aku menunggunya saat pagi. Di belahan bumi. Dibawah pihon mangga. Dengan rindu yang masih tersisa untukku". Cepatlah kembali....
Jumat, 15 Mei 2009
rindu
aku menunggumu disetiap senja yang berhilir dijantungku.yang mendesir bersama mimpi dalam dongeng....
bersamamu, adalah harap yang indah
bersamamu, adalah harap yang indah
hujan
hujan itu tak perlu memberi air yang melimpah
pada hujan yang membuta, mengembun dimatamu
katanya dia bernama dingin
menyapu dinding berkilau dengan ganas
kau tahu,pada hujan tak ada bintang
karna bintag bermata kering
tak sudi lembab membasah
pada hujan yang membuta, mengembun dimatamu
katanya dia bernama dingin
menyapu dinding berkilau dengan ganas
kau tahu,pada hujan tak ada bintang
karna bintag bermata kering
tak sudi lembab membasah
kanda
aku tanam taman bunga di belahan nadimu
yang berdaun serta berakar di tubuhmu
berserakan bunganya di sekunjur tubuhmu
aku siram taman bungaku di malam malam panjang
lewat angin yang samar mencuri kehangatan
sehangat pelukmu dalam tubuhku
selembut kecupanmu dibibirku
warnamu indah seperti cintamu, kanda
aku tak pernah tawarkan pada lain orang
karna taman bunga dalam dirimu
adalah wujudku yang lain-abadi
bungaku takkan kering
apalagi sampai menangis seduh
untuk kanda bungaku mekar
sampai senja-> malam->sehari-semalam
dengan akar bungaku yang cantik
terikat kesetiaan pada serat-serat
ikatannya kuat-mati
kanda, aku hadir
atas bunga yang berserakan di tubuhmu
yang berdaun serta berakar di tubuhmu
berserakan bunganya di sekunjur tubuhmu
aku siram taman bungaku di malam malam panjang
lewat angin yang samar mencuri kehangatan
sehangat pelukmu dalam tubuhku
selembut kecupanmu dibibirku
warnamu indah seperti cintamu, kanda
aku tak pernah tawarkan pada lain orang
karna taman bunga dalam dirimu
adalah wujudku yang lain-abadi
bungaku takkan kering
apalagi sampai menangis seduh
untuk kanda bungaku mekar
sampai senja-> malam->sehari-semalam
dengan akar bungaku yang cantik
terikat kesetiaan pada serat-serat
ikatannya kuat-mati
kanda, aku hadir
atas bunga yang berserakan di tubuhmu
cemas
ಉಂತುಕ್ ಕಂಡ ಯಂಗ್ ಬೆರ್ಹತಿ ತಮನ್ ಬಂಗ,
ಆಕು ಮೆಂಘರಪ್ ಯಂಗ್ ಮೆನ್ಜುನ್ತೈ ದಿ ಲಂಗಿತ್ ಮತ್ಮು.
ಅದಲ್ ಕೆಅಬದಿಂಕು ಯಂಗ್ ಪುನಃ...
ಆಕು ಮೆಂಘರಪ್ ಯಂಗ್ ಮೆನ್ಜುನ್ತೈ ದಿ ಲಂಗಿತ್ ಮತ್ಮು.
ಅದಲ್ ಕೆಅಬದಿಂಕು ಯಂಗ್ ಪುನಃ...
Senin, 04 Mei 2009
mimpiku
malam telah memberikan yang tidak kita harapkan....
dalam mimpi yang telah kau gantungkan lewat angin semalam. aku merindukanmu sayang...
dalam mimpi yang telah kau gantungkan lewat angin semalam. aku merindukanmu sayang...
Langganan:
Postingan (Atom)